Jakarta, Aktual.com — Bank Indonesia (BI) dan Asian Development Bank (ADB) menyoroti pentingnya reformasi struktural bagi negara-negara berkembang di kawasan Asia.
Melalui seminar internasional “Structural Reforms in Emerging Asia“, BI dan ADB mengupas bagaimana reformasi struktural dapat membuat terobosan bagi percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
“Kebijakan moneter dan fiskal terutama ditujukan untuk menyokong permintaan (demand). Namun, permintaan tidak dapat dioptimalkan apabila permasalahan struktural tidak diselesaikan dengan baik,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Jakarta, Rabu (23/3).
Agus menyatakan, di tengah ketidakpastian ekonomi global, peningkatan kekuatan ekonomi domestik menjadi sangat penting.
Saat ini, lanjutnya, merupakan saat yang tepat bagi otoritas di negara berkembang termasuk Indonesia, untuk berfokus kepada reformasi struktural demi meningkatkan pertumbuhan yang berkesinambungan.
Bertindak sebagai pembicara seminar tersebut adalah para akademisi maupun praktisi dari berbagai organisasi baik dari Indonesia maupun dari negara lain.
Pembicara dari dalam negeri antara lain mantan Menteri Keuangan RI Chatib Basri, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, serta Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara.
Selain itu, seminar dihadiri pula oleh Dirjen Kementerian Dalam Negeri India Ajay Chibber serta Shantong Li dari pusat pengembangan riset di Tiongkok.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan