Jakarta, Aktual.com — Sebagai apresiasi terhadap para pemenang lomba Musabaqoh Kitab Kuning Ihya Ulumuddin, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberangkatkan umroh dan ziarah ke maqom Rosulullah SAW dan para sahabat serta ziarah ke maqom Imam Al Ghozali, pengarang kitab kuning Ihya Ulumuddin ini.
“Ini bentuk pengharhaan dan apresiasi ke para pemenang agar ke depannya lebih semangat untuk memeprdalam ilmu, sekaligus mengaktualisasi dan mengajarkan ilmu (kitab kuning) itu,” tandas Sekjen PKB, Abdul Kadir Karding, saat seremoni pelepasan rombongan di DPP PKB, Jakarta, Sabtu (14/5).
Menurut Karding, rombongan yang terdiri dari dua pemenang, Zumroh Najiyah (putri) dan Mufid Kholilullah (putra) beserta para juri dan beberapa panitia akan langsung terbang ke Madinah, Arab Saudi untuk mengggelar ziarah ke maqom Rasulullah SAW dan para sahabat.
Kemudian ke Makkah untuk umroh dan langsung terbang ke Iran untuk ziaran di maqom Imam Al Ghozali, pengarang kitab Ihya Ulumuddin itu di Masyad, Iran.
“Pengetahuan kitab kuning ini penting. Apalagi jika dikaji isinya cocok dengan kondisi umat Islam di Indonesia. Dan kami berharap agar mengaji dan mengkaji kitab kuning ini menjadi budaya kita,” cetus Karding.
Satu hal yang penting dari kandungan Ihya Ulumuddin adalah lebih mengajarkan unsur fiqih, politik, sosial, dan lainnya. Sehingga kajian akan berdampak pada prilaku sosial yang positif bisa menyatu dalam prilaku para politisi dan pemimpin.
Ke depan, PKB akan lebih mentradisikan gelaran Misabaqoh Kutab Kuning seperti halnya kegiatan Nusantara Mengaji dalam setiap tahun secara rutin. Langkah ini untuk memotivasi para santri dan bahkan para anak muda di Indonesia agar mau belajar kitab kuning.
“Nantinya mungkin akan kami lombakan (musabaqoh kitab kuning) mulai dari Januari-Maret di tingkat kabupaten, April-Mei di tingkat provinsi, dan Juni-nya di tingkat nasional sesuai dengan harlah PKB,” jelas dia.
Selama ini, kata dia, belajar kitab kuning identik di pondok pesantren. Namun PKB berharap di setiap level pendidikan umum seperti SLTA dan pendidikan tinggi perlu juga ada pembelajaran kitab kuning.
“Itu yang diinginkan PKB. Sehingga kandungan isi kitab kuning itu, akan lebih banyak diketahui masyarakat, terutama para anak muda,” jelasnya.
Bagi PKB sendiri, hekaran spiritual ini bentuk kontribusi ke masyarakat. “Karena bagi kami, tujuan parpol itu untuk menyejahterakan masyarakat. Dan parpol itu hanya alatnya. Makanya kami ingin hadir, tidak hanya saat di pilkada dan pilpres, tapi di keseharian bangsa,” tutur dia.
Salah satu pemenenang, Zumroh, menyebutkan kitab kuning Ihya ini menjelaskan tata kehidupan bermasyarakat, berpolitik, hingga berbangsa dan bernegara, sehingga jika dipelajari sangat cocok diterapkan saat kondisi krisis kepemimpinan saat ini dimana perilaku pemimpin dibekali ilmu keagamaan.
“Kitab kuning ini bisa dipelajari oleh orang di luar pesantren, cuma memang beda tingkat kesulitannya. Makanya, sebetulnya anak kuliahan juga bisa mempelajari kitab kuning ini,” jelas dia.
Artikel ini ditulis oleh: