Jakarta, Aktual.com — Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya tidak mempermasalahkan pemberian nama pulau terluar yang bernama Pulau Singa Edan yang merupakan ikon dari klub sepak bola dari Kota Malang, Jawa Timur.

“Pemberian nama pulau itu diberikan oleh Komandan Lantamal VII Kupang Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso, dan itu tidak menyalahi aturan dalam pemberian nama kepada sebuah pulau baru dan tidak berpenghuni,” katanya kepada wartawan di Pulau Usu, Kabupaten Rote Ndao usai mengukuhkan 10 pulau baru baik yang berpenghuni maupun tidak berpenghuni, Sabtu (14/5).

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan pemberian nama salah satu pulau di NTT yang tidak sesuai dengan kultur dan budaya masyarakat di NTT yakni pulau Singa Edan yang terletak di perairan Manggarai Barat. (Baca juga: Pemrov NTT Kukuhkan Nama Pulau Usu )

Simbol Singo Edan selalu berhubungan dengan Aremania yang menjadi salah satu klub sepak bola raksasa baik secara nasional maupun sampai ke negara Asean. Simbol ini memiliki nilai lokal dan historis bagi wilayah Kota Malang dan sekitarnya.

Singo Edan juga pernah menjadi simbol Kota Malang pada 1937-1951. Ketika itu simbol singa memiliki arti `Malang Namaku Maju Tujuanku.

“Pemberian nama kepada sebuah pulau yang baru itu bebas diberikan oleh siapa saja, asalkan tidak boleh memberikan nama pulau atas nama sendiri. Itu tidak boleh, tetapi kalau misalnya pakai nama hewan atau apapun tidak masalah,” ujarnya.

Gubernur Frans sendiri mengatakan, pulau tersebut berada di wilayah Manggarai Barat, ia berharap suatu saat pulau itu bisa menjadi daerah pariwisata baru seperti yang diharapkan oleh Danlantamal VII Kupang.

Kepala Dispenda Kota Malang Ade Herawanto yang hadir dalam pengukuhan nama sejumlah pulau dan Pulau Singa Edan tersebut mengatakan sangat berterima kasih kepada pemerintah NTT karena mau memberikan salah satu pulaunya bernama seperti ikon Aremania.

“Dengan begini hubungan kerja sama dengan pemerintah NTT terus terjalin, apalagi banyak mahasiswa NTT yang kuliah di Malang,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara