Menteri ESDM Sudirman Said mendatangi KPK, Jakarta, Selasa (24/5). Sudirman Said datang untuk berkoordinasi dengan KPK antara lain untuk menata sistem "whistle blower", LHKPN, menata sistem laporan gratifikasi, untuk membuat penataan pemerintahan di kementeriannya berjalan lebih baik. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/nz/16.

Jakarta, Aktual.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menyampaikan alasannya mengembalikan revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) kepada Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) untuk dilakukan perbaikan karena didalam dokumen tersebut tidak dicantumkan proyek High Voltage Direct Current (HVDC) yakni kabel interkoneksi bawah laut Jawa-Sumatera.

“Waktu PLN mengajukan revisi itu, HVDC tidak ada. Itu kita kemudian meminta untuk dikembalikan,” kata Sudirman di Jakarta, Kamis (26/5).

Padahal tegas Sudirman, HVDC merupakan proyek krusial untuk menjaga keseimbangan sistem listrik pada dua pulau Indonesia yang paling padat penduduk. “Kalau kita kan ingin meyakinkan terjadi kesinambungan, kestabilan sistem. Dimana dua pulau paling besar dan paling padat ini bisa terjaga,” pungkasnya.

Untuk diketahui transmisi HVDC Interkoneksi Sumatera Jawa (ISJ) merupakan proyek kelistrikan strategis. Tujuan pembangunan transmisi yang pertama di Indonesia dengan menggunakan teknologi HVDC tersebut akan meningkatkan kemampuan dan keandalan pasokan listrik di Sumatera dan Jawa.

Kedua, mendukung program pemerintah dalam rangka diversifikasi energi pembangkit berbahan bakar non-BBM dengan mengoptimalkan batubara yang melimpah di Pulau Sumatera. Selain itu juga, meningkatkan rasio elektrifikasi di Sumatera dan Jawa. Serta, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Transmisi HVDC ISJ akan menyalurkan tenaga listrik sebesar 3000 MW dari PLTU Independent Power Producer/IPP (listrik swasta) Sumsel 8, 9 dan 10 ke sistem Sumatera dan Jawa. Panjang keseluruhan transmisi HVDC ISJ 742 km yang meliputi transmisi DC (Direct Current) sepanjang 464 km dan transmisi AC (Alternaitng Current) 278 km.

Pembangunan Transmisi HVDC ISJ dikerahui akan melewati 4 provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan