Denpasar, Aktual.com — Cuaca buruk yang melanda Bali memakan korban jiwa. Dua orang wisatawan asal Hong Kong harus meregang nyawa akibat keganasan ombak di Pantai Padang Galak, Sanur Denpasar. Mereka adalah Piter Ten (68) yang berprofesi sebagai Pendeta dan Wong Sum-sum (68).
Menurut seorang petugas BPBD bernama Edi, kedua korban merupakan rombongan tur yang tengah melakukan tabur bunga. Saat asyik melakukan aksi tabur bunga, tiba-tiba Piter Ten terpeleset. Ia tercebur ke laut. Wong Sum-sum yang berada di dekatnya mencoba menolong. Nahas, ia justru ikut terseret arus yang cukup deras.
“Satu korban atas nama Piter Ten dievakuasi melalui Pantai Matahari Terbit. Sementara Wong Sum-sum dievakuasi melalui Pantai Padang Galak,” kata Edi, Kamis (9/6).
Secara terpisah, tingginya gelombang juga memakan korban jiwa di perairan Klungkung, di mana penumpang Boat Caspla tujuan dari Nusa Penida menuju Pesinggahan Klungkung, terjatuh dari kapal dan hingga saat ini belum ditemukan.
Informasi yang didapat, Boat Caspla berangkat dari Pulau Nusa Penida dengan mengangkut 34 penumpang. Saat berangkat sekitar 10 menit, boat yang dinahkodai kapten Kadek Agus Adi, menghantam gelombang tinggi hingga sempat oleng. Saat bersamaan, kapten Adi langsung menghentikan kecepatan ketika awak kapal dan penumpang berteriak kalau ada penumpang yang terpental jatuh ke laut.
Sempat diputari beberapa menit, namun tidak juga ditemukan. Belakangan penumpang yang hilang tersebut diketahui bernama Ni Gst Ayu Sukaseni (57) seorang guru pengajar di SMK di Denpasar asal banjar Celuk, Penjer, Denpasar Selatan. Sejumlah penumpang lainnya memaksa agar kapten kapal balik ke dermaga awal di Pelabuhan Buyuk Nusa Penida dan memilih tidak melanjutkan perjalanan.
Hingga kini informasinya, Pos SAR Karangasem bersama petugas Balawista BPBD melakukan pencarian dan masih belum ditemukan. Bahkan tim hingga menerangkan helikopter untuk membantu melakukan pencarian terhadap korban.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby