Bogor, Aktual.com – Menteri Agraria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan resmikan Pusat Studi Agraria di bawah pengelolaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB Bogor.
Ferry berharap, adanya Pusat Studi Agraria IPB ini bisa menjadi rujukan, referensi dan mitra dialog dari Kementerian Agraria dalam melahirkan kebijakan agraria. Dengan berkontribusi membangun potensi negeri yang mandiri, berkeadilan, dengan komposisi keadilan yang tepat.
“Pusat Studi Agraria IPB harus dapat menjadi energi bagi negara ini. Kementerian akan mendorong pusat studi ini menjadi sumber rujukan dan referensi, sekaligus bisa menyampaikan pemikiran-pemikiran terkait program pemerintah,” kata dia, di Kampus Sekolah Bisnis-IPB Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/6) malam.
Ketua Tim Pembentukan Pusat Studi Agraria IPB Satyawan Sunito mengatakan lembaga ini akan memfokuskan diri pada masalah agraria, dinamika penguasaan akses agraria, serta sektor formal dan informal, dan melakukan penelitian dan kajian.
Kata dia, merebaknya konflik agraria di tahun 1949 menjadi awal mula lahirnya agraria di IPB. “Tahun 2006 pusat studi dilebur, setelah 10 tahun sudah saatnya mandiri menjadi pusat studi sendiri,” kata dia.
Satyawan menambahkan, tugas ke depan dari pusat studi adalah menambah pengetahuan tentang pengertian akan agraria, terbangun kebijakan agraria yang baik dan berkeadilan, dan terselenggara reforma agraria.
Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto menyatakan, Indonesia sedang menghadapi persoalan krusial akses terhadap tanah, dan menjadi kunci tempat perkembangan pembangunan yang lebih berkeadilan.
“Pusat Studi Agraria diharapkan menghasilkan rumusan kebijakan advokasi, sehingga penguasaan dan akses masyarakat terhadap sumber agraria bisa lebih luas implikasinya pada kesejahteraan dan perekonomian,” katanya lagi.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara