Jakarta, Aktual.com — Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur meminta masyarakat selalu waspada terhadap beredarnya uang palsu yang bisa saja diselipkan dalam tumpukan sejumlah uang asli saat transaksi menjelang lebaran.
“Modusnya memang ada yang membeli barang murah dengan uang besar seratus ribu, tetapi ada juga saat transaksi dalam jumlah banyak diselipkan satu lembar uang palsu. Jadi semua sistem transaksi sebaiknya diwaspadai,” ujar Kepala BI Kantor Perwakilan Provinsi Kaltim Mawardi Bastian Habiaran Ritonga, Jumat (10/6).
Apalagi, kata dia, akhir-akhir ini peredaran uang palsu cenderung meningkat. Misalnya pada 2013 BI Kaltim mencatat peredaran uang palsu sebanyak 539 lembar mulai pecahan Rp5 ribu hingga Rp100 ribu.
Rinciannya adalah 277 lembar pecahan seratus ribu dengan nilai Rp27.700.000, pecahan lima puluh ribu sebanyak 248 lembar atau senilai Rp12.400.000 dan selebihnya merupakan pecahan dua puluh ribu hingga lima ribu.
Kemudian pada 2014 jumlah penemuannya meningkat menjadi 641 lembar dengan rincian pecahan seratus ribu sebanyak 519 lembar atau senilai Rp51.900.000, pecahan lima puluh ribu 103 lembar atau senilai Rp5.150.000 dan selebihnya merupakan pecahan dua puluh ribu hingga lima ribu.
Selanjutnya pada 2015 ditemukan sebanyak 826 lembar dengan total senilai Rp65.785.000. Rinciannya adalah pecahan seratus ribu sebanyak 518 lembar, pecahan lima puluh ribu sebanyak 262 lembar, 43 lembar pecahan du puluh ribu dan sisanya merupakan pecahan sepuluh ribu hingga lima ribu.
Sedangkan untuk tahun 2016 yang tercatat hingga Mei saja sudah ditemukan uang palsu mencapai 563 lembar dengan nilai Rp32.332.000. Rinciannya adalah pecahan seratus ribu sebanyak 486 lembar, pecahan lima puluh ribu sebanyak 74 lembar.
“Bahkan tahun ini lebih parah lagi karena sudah ditemukan uang palsu dengan pecahan kecil dua ribu. Makanya masyarakat jangan menukarkan uang baru di pinggir jalan, karena bisa saja baik disengaja maupun tidak akan terselip uang palsu dalam tumpukan uang asli,” katanya.
Sedangkan untuk meminimalkan maupun mencegah agar warga tidak menukarkan uang pecahan baru di pinggir-pinggr jalan, maka BI Kaltim sejak awal Ramadhan lalu sudah membuka loket penukaran uang baru, beberapa bank di Kaltim juga membuka loket penukaran.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka