Jakarta – Akhlah yang berasal dari bahasa arab yakni ” Al-Khulk ” memiliki arti tabeat, perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Dengan begitu bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan.
Allah Ta’ala berfirman:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung”. (QS. Al Qalam/68: Ayat 4)
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu, suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (pertemuan dengan) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak menyebut (nama) Allah.” (QS. Al Ahzab/ 33 : Ayat 21)
Akhlak sendiri dalam ajaran Islam memiliki kedudukan yang sangat penting, dimana bahwa akhlak tersebut merupakan buah yang dihasilkan dari proses menerapkan aqidah dan syariah/ibadah.
Untuk itu bahwa akhlak sendiri terbagi dalam beberapa macam:
1. Akhlak mainkan peranan dalam tingkah laku.
Akhlak memainkan peranan yang penting dalam mencorakkan tingkah laku dan kehidupan seseorang. Setiap tingkah laku yang lahir daripada manusia sebenarnya adalah cernaan daripada apa yang tersemat di dalam dirinya.
Sebagaimana menurut Al-Ghazali : “Setiap yang ada di dalam hati akan menzahirkan kesannya pada anggota badan sehinggalah setiap pergerakkannya adalah berlandaskan kepadanya”.
2. Akhlak mempengaruhi pertimbangan.
Akhlak yang di dalam diri manusia akan mempengaruhi pertimbangannya dalam menilai sesuatu perbuatan. Oleh itu, kesahihan dalam pertimbangan ini bergantung kepada sejauh mana kesahihan neraca yang dipegangnya.
3. Akhlak mencerminkan keimanan.
Akhlak adalah cermin keimanan seseorang. Hal tersebut bermaksud bahwa iman yang sempurna akan memprodukkan akhlak yang mulia atau dengan perumpamaan yang mudah.
Sabda Rasulullah S.A.W :
أكمل المؤمنين أحسنهم خلقا
“Di kalangan mu’minin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya. [ HR. At-Tirmidzi ;1162 ]
4. Akhlak sebagai simbol tamadun manusia.
Tamadun sesuatu umat adalah terletak kepada sejauh mana penghayatannya dan kemurnian sumber peradabannya. Akhlak adalah sebagai mercu tanda, berjaya atau tidaknya sesuatu umat dalam melakukan proses kemajuan dan pembangunan. Tanpa akhlak nescaya manusia akan berada di lembah kehinaan biarpun kejayaan material yang dicapai sangat menakjubkan. Faktor membelakangkan akhlak jugalah yang menyebabkan sesuatu umat tersebut tidak mencapai ketamadunan yang sebenarnya.
5. Akhlak adalah tongkat perubahan.
Aspek keluhuran akhlak dan kerohanian perlu diambil berat serta diberi pemfokusan yang utama dalam melakukan setiap agenda perubahan kepada masyarakat.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid