Polisi mengamankan seorang warga Papua yang akan melakukan demo menuntut kemerdekaan Papua di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta, Jumat (15/7). Polisi berjaga mencegah aksi warga Papua yang berisi meneriakkan orasi yang berisi menuntut kemerdekaan Papua. AKTUAL/NELSON

Yogyakarta, Aktual.com – Tindakan tegas aparat kepolisian dan TNI terhadap pelaku aksi-aksi separatisme yang bisa mengganggu Negara Kesatuan Republik Indonesia patut mendapatkan dukungan.

Demikian disampaikan Ketua Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Eko Suwanto, Sabtu (16/7).

“Yogyakarta sebagai benteng kebangsaan Indonesia, DIY tidak boleh dinodai aksi sepihak kaum separatis yang menyebarkan kampanye separatisme dan mengajak perpecahan bangsa,” katanya.

Menurut dia, sebagai satu bagian dari bangsa yang berdaulat penuh, Yogyakarta harus bebas dari aksi separatisme. “Tidak boleh ada lagi aksi sepihak kaum separatis di Yogyakarta. Kita apresiasi langkah kepolisian dan TNI tangani aksi separatisme dengan respon cepat,” katanya.

Ia mengatakan, kerja sama BIN dan aparat intelejen lainnya untuk melakukan deteksi dini agar aparat hukum, khususnya polisi dan TNI bisa bergerak cepat menindak kaum separatis juga harus didukung.

“Kami juga harap partisipasi masyarakat untuk aktif memantau lingkungan dan melaporkan aktifitas-aktifitas yang patut diduga termasuk tindakan separatisme dan terorisme,” katanya.

Eko mengatakan, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X juga direkomendasikan segera melakukan komunikasi politik dengan kepala daerah di Tanah Air untuk bersama-sama melakukan pembinaan kepada pelajar dan mahasiswa yang menempuh studi di Yogyakarta.

“Kita dukung gubernur se Indonesia melaksanakan tanggung jawabnya dalam membina wawasan kebangsaan Indonesia pelajar dan mahasiswa yang belajar di Yogyakarta,” katanya.

Ia mengatakan, gubernur se-Indonesia diharapkan bisa rutin mengunjungi anak-anaknya di Yogyakarta. “Pelajar dan mahasiswa yang belajar di Yogyakarta akan menjadi benteng kebangsaan, benteng ke-Indonesia-an kita dari ancaman separatisme,” katanya.

Pada prinsipnya, kata dia, asrama mahasiswa daerah harus menjadi benteng NKRI dari ancaman separatisme dan terorisme. Untuk peningkatan wawasan kebangsaan dan penanaman rasa cinta tanah air mendesak untuk dilakukan secara simultan dan berkelanjutan.

“Kami dukung penuh aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap kaum separatis. Kalau ada aksi kaum separatis, yang� dilakukan siapapun, tangkap saja sesuai hukum yang ada,” katanya.

Ia mengatakan, dalam waktu dekat, Komisi A DPRD DIY akan mengundang Pemda DIY dan aparat hukum untuk memberikan dukungan pada aparat yang melaksanakan tugas menjaga NKRI.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Andy Abdul Hamid