Jakarta, Aktual.com – Remaja Jerman-Iran yang menewaskan sembilan orang, dan kemudian membunuh dirinya sendiri, di Munich sebelumnya pernah menjalani perawatan psikiatri dan kemungkinan merupakan penembak tunggal yang tidak berkaitan dengan kelompok militan ISIS, kata kepolisian, Sabtu (23/7).

Remaja berusia 18 tahun itu lahir dan dibesarkan di daerah setempat.

Ia melancarkan tembakan di dekat sebuah pusat perbelanjaan padat di Munich pada Jumat hingga memaksa pihak berwenang mengunci ibu kota Bavaria itu.

Insiden penembakan tersebut, merupakan serangan maut ketiga terhadap warga sipil di Eropa Barat, dan kedua di Jerman selatan, dalam delapan hari belakangan ini.

Tujuh dari sembilan korban tewas dalam serangan yang dilancarkannya itu adalah remaja, kata kepolisian. Sebanyak 27 orang dilaporkan mengalami luka, termasuk mereka yang sedang panik.

Kepala kantor penangangan kejahatan negara bagian Bavaria, Robert Heimberger, mengatakan sang penembak membawa lebih dari 300 peluru di ranselnya beserta pistol ketika ia kemudian ditemukan tewas karena luka tembak.

Berdasarkan hasil penggeledahan yang dilakukan polisi di kamar si penyerang, Kepala Kepolisian Munich Hubertus Andrae menepis kemungkinan bahwa serangan itu ada kaitannya dengan ISIS.

“Berdasarkan penggeledahan, tidak ada tanda apa pun bahwa ini ada hubungannya dengan ISIS” atau masalah menyangkut pengungsi, katanya dalam jumpa pers.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Nebby