Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kanan) menyimak pertanyaan anggota Komisi VII saat rapat kerja di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/6). Raker tersebut membahas asumsi dasar RAPBN tahun 2017 dan rencana pencabutan subsidi listrik golongan 900 volt ampere (VA) mulai 1 Juli mendatang. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama/16

Jakarta, Aktual.com – Kinerja Kementerian ESDM mengalami penurunan secara drastis dari berbagai sektor sepanjang pembukuan kinerja tahun 2015, hal ini terungkap dari Rapat Kerja antara Komisi VII DPR-RI dengan Kementerian ESDM.

Adapun berdasarkan penyampai Ketua Komisi VII DPR, Gus  Irawan Pasaribu menuturkan diantara sejumlah kinerja yang tidak tercapai yakni sektor migas, minerba, target investasi, serta penerimaan negara yang sangat rendah.

“Kinerja tahun 2015 Kementerian ESDM secara umum tidak sesuai target, 60 persen target strategis tidak tercapai. Produksi fosil baik migas, batu bara dan lainnya sangat rendah, begitupun investasi dan penerimaan,” kata Gus Irawan saat membuka rapat kerja, Selasa (26/7).

Selain itu, Gus Irawan meminta Kementerian ESDM meningkatkan kualitas manajemen dan koordinasi kepada seluruh stakeholder, karena masih banyak permasalahan yang ditemukan, terutama dari tumpang tindih lahan.

Kenyataan ini tidak bisa disangkal oleh Menteri ESDM, Sudirman Said, dia membenarkan bahwa banyak target strategis tidak tercapai dalam kinerja tahun 2015, namun dia berkilah bahwa kegagalan itu disebabkan faktor rendahnya harga minyak dunia dan komoditas batu bara, sehingga berpengaruh pada negosiasi kontrak dan penerimaan negara.

“Secara keseluruhan target-target srategis belum tercapai tahun 2015 karena perlambatan ekonomi berakibat dunia, harga komoditas batubara rendah serta minyak dunia yang juga masih murah, maka berefek domino, termasuk negosiasi kontrak dan penerimaan negara,” tandas Sudirman.

(Dadang Sah)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan