Yogyakarta, Aktual.com – Sejak 2001 hingga 2015 ada 12 negara yang masuk dalam anggota TPP. Namun ada empat negara yang masuk kedalam 10 besar negara asing yang telah merealisasikan investasinya di Indonesia yakni Singapura, Jepang, AS dan Malaysia.
Demikian diutarakan oleh Direktur Kerjasama Bilateral dan Multilateral BKPM, Fritz Horas Silalahi dari data yang diperolehnya, Jumat (19/8).
“Singapura menjadi negara anggota TPP dengan angka realisasi investasi terbesar senilai US $ 46.542.002,6. Fokus pada lima sektor utama antara lain Transportasi Gudang dan Telekomunikasi US $ 21,1 M, Tanaman Pangan dan Perkebunan US $ 4,3 M, Industri Makanan US $ 2,6 M, Pertambangan US $ 2,4 M, serta Listrik Gas dan Air US $ 2,2 M,” katanya.
Disusul Jepang dengan nilai realisasi sebesar US $ 22.375.473,7. Terkonsentrasi pada lima sektor industri seperti Alat Angkut dan Transportasi US $ 10 M, Logam Dasar Barang dari Logam Mesin dan Elektronik US $ 1 M, Kimia Dasar Barang Kimia dan Farmasi US $ 1,4 M, Tekstil US $ 1 M, serta Perdagangan dan Reparasi US $ 799 juta.
Amerika Serikat hanya menempati posisi ketiga dengan nilai investasi sebesar US $ 9.629.645. Sektor terbesar tentu ada pada pertambangan US $ 7,5 M, kemudian Perdagangan dan Reparasi US $ 384,9 juta, Industri Makanan US $ 338,2 juta, Industri Jasa US $ 329,5 juta, serta Listrik Gas dan Air US $ 269,8 juta.
Terakhir Malaysia, realisasi investasi negara ini adalah senilai US $ 8.669.883,9. Ditempatkan di lima sektor diantaranya Transportasi Gudang dan Telekomunikasi US $ 2,29 M, Tanaman Pangan dan Perkebunan US $ 2,21 M, Konstruksi US $ 1,72 M, Industri Makanan US $ 941 juta, serta Industri Kimia Dasar Barang Kimia dan Farmasi US $ 290,6 juta.
Dari ke-empat negara tersebut, total proyek yang ada di Indonesia terbanyak ada pada Industri Logam Dasar Barang dari Logam Mesin dan Elektronik sejumlah 1.674 proyek. Lalu Industri Alat Angkut dan Transportasi 1.098 proyek, diikuti Pertambangan 939 proyek, Tanaman Pangan dan Perkebunan 836 proyek, serta Transportasi Gudang dan Telekomunikasi 521 proyek. (Nelson Nafis)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid