Gorontalo, Aktual.com – Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, akan memperjuangkan nasib 89 pegawai honorer yang merupakan tenaga penyuluh pertanian di daerah itu.

Wakil Bupati Gorontalo Utara Roni Imran menyebutkan sudah ada tiga orang penyuluh tenaga harian lepas yang resmi menjadi calon pegawai negeri sipil.

Mereka yang resmi dialihkan menjadi CPNS merupakan tenaga kontrak pusat yang diperbantukan di daerah itu.

“Sebenarnya, ada tujuh orang THL Penyuluh Pusat di daerah ini namun hanya tiga orang yang memenuhi syarat, di antaranya tidak melewati batas umur yang telah ditetapkan dalam rekrutmen CPNS,” kata dia di Gorontalo, Minggu (4/9).

Pemerintah daerah pun telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, terkait pengadaan CPNS penyuluh pertanian dari pelamar tenaga penyuluh pertanian.

Dia mengaku akan mengajukan nasib 89 pegawai honorer penyuluh dari daerah itu ke pemerintah pusat agar mereka ikut dialihkan sebagai CPNS. Keberadaan pegawai honorer di daerah ini khususnya tenaga penyuluh sangat penting diperjuangkan sebab akan mendorong kinerja mereka dalam pendampingan peningkatan produksi pertanian.

Tenaga penyuluh bertugas mendampingi petani, termasuk melakukan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka peningkatan produksi pertanian yang muaranya pada kualitas produk pangan lokal dan peningkatan kesejahteraan petani.

Namun, nasib tenaga penyuluh pertanian tidak boleh dilupakan. “Jangan sampai petani sejahtera namun tenaga penyuluhnya lupa disejahterakan. Maka tugas pemerintah daerah memperjuangkan nasib mereka khususnya para honorer untuk bisa berstatus CPNS.”

Dia pun optimistis jika nasib para honorer tenaga penyuluh pertanian ini diperjuangkan dengan konsisten akan membuahkan hasil maksimal untuk mereka berpeluang menjadi CPNS.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu