Suasana Terminal Petikemas Surabaya, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/9). Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat kinerja ekspor nonmigas Jatim pada Agustus 2015 meningkat 33,4 persen dibandingkan kinerja ekspor pada Juli 2015. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/pras/15

Surabaya, Aktual.com – Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya gerak cepat membentuk tim untuk awasi dwelling time, sesuai intruksi Presiden Joko Widodo.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Takdir Mattanete mengatakan tim berjumlah 100 anggota Polri dan bertugas mulai hari ini di kawasan pelabuhan. “Kita bentuk Tim 100 namanya. Sudah kita tugaskan sejak pagi tadi memantau di pelabuhan,” kata AKBP Takdir, di Surabaya (15/9).

Tim itu bakal bertugas selama satu bulan penuh untuk lakukan pemantauan. Hasil pantauan awal, dwelling time yang terjadi pelabuhan Tanjung Perak memang cukup lama. Jika sampai sebulan proses dwelling time masih tetap sama, maka tim 100 baru melakukan penyelidikan untuk mencari penyelidikan dugaan pungli.

Seperti barang impor yang masuk, dari kedatangan kapal sampai proses penurunan barang dari kapal, butuh waktu enam sampai tujuh hari. Padahal, instruksi presiden, harus dua atau tiga hari saja. “Nah itu yang kita kawal kenapa sampai butuh waktu lama. Kita akan pantau prosesnya,” ujar dia. (A. Budiawan)

Artikel ini ditulis oleh: