Ratusan Relawan ForBali cabang Jakarta melakukan aksi kampanye Tolak Reklamasi Teluk Benoa di Car Free Day, Bunderan HI, Jakarta, Minggu (4/9/2016). Dalam aksinya Relawan ForBali cabang Jakarta mendesak Presiden Jokowi untuk mencabut Perpres Nomor 51 Tahun 2014 tentang wilayah konservasi yang diubah menjadi lahan komersial.

Denpasar, Aktual.com – ‎Kepolisian Daerah (Polda) Bali terus melakukan pendalaman terhadap gerakan Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBALI). Disinyalir gerakan yang getol menolak reklamasi Teluk Benoa seluas 700 hektar itu mulai menjurus pada gerakan separatisme.

Hal itu terbukti dari postingan aktivis ForBALI di situs jejaring sosial Facebook. ‎Salah satunya adalah akun atas nama Hadi Joban yang memposting status “Merdeka dari NKRI harga mati!” pada 12 Agustus lalu.

Sebelumnya pada 10 Agustus aktivis ForBALI atas nama Indra Jaya menulis status “Rakyat Bali akan terus melawan sampai Bali Merdeka!”. Hal senada juga diungkapkan oleh aktivis lainnya dengan nama akun Putu Gent. Ia menulis status “Salam BTR…… hari kemerdekaan tapi Bali konden merdeka…. kibarkan bendera Forbali”. Pada status terpisah ia memposting “Bali belum merdeka karena FORBALI masih memperjuangkan Kemerdekaan Bali”.

Menanggapi hal itu, Polda Bali mengakui tengah mengawasi secara serius gerakan ForBALI. Kabid Humas Polda Bali, Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana mengatakan institusinya sudah mengetahui gerakan ForBALI yang mulai mengarah pada separatisme. “Oh ya, mengenai separatisme Bali merdeka ForBALI itu kita pantau dan kaji terus, terutama oleh Reskrim,” kata Sudana ditemui di Mapolda Bali, Rabu (21/9).

Sudana mengaku segala bentuk postingan dan bukti-bukti penguat telah‎ dikumpulkan institusinya. “Kita sudah kumpulkan semua bukti-buktinya,” tegas Sudana. Mantan Kapolresta Denpasar ini melanjutkan,jika hasil analisis telah selesai, selanjutnya Polda Bali akan mengambil langkah terkait separatisme ForBALI. “Pasti kita ambil tindakan. Tapi seperti apa, itu nanti setelah analisis bukti-bukti selesai,” tutup dia.

(Bobby Andalan)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan