Jakarta, Aktual.com – Puluhan masa dari Kesatuan Nelayan Tradisional (KNT) memagari Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman dengan jaring ikan sebagai bentuk protes dan penolakan reklamasi di pantai utara teluk Jakarta.
Nelayan tidak menerima sikap kebijakan pemerintah yang dirasa mengabaikan dan mengancam keberlangsungan hidup mereka demi kepentingan pengembang yang melakukan reklamasi.
“Demi reklamasi, rumah kami di Muara Angke akan digusur. Ini tidak lain sebagai pengusiran dan kesewenang-wenagan, kami kehilangan mata pencaharian, akibatnya kami tidak mampu menafkahkan keluarga kami. Reklamasi ini mengancam mata pencarian dan mempertaruhkan nasip anak-anak nelayan di Muara Angke,” kata koordinator aksi, Iwan, Kamis (22/9)
Kemudian seorang ibu bernama Nasma (51) berteriak histeris dengan raut muka sedih bercampur amarah mengeluarkan unek-uneknya.
Dia meminta Menteri bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan (LBP) agar segera membatalkan kembali perizinan reklamasi oleh group pengembang Agung Podomoro Land (APL).
“Suami kami tidak mendapatkan penghasilan, usia kami paling 20 tahun lagi, tapi anak-anak kami terancam kelaparan. Air keruh akibat reklamasi, tidak ada ikan. Tolong perhatikan pak, ini masalah nyawa manusia puluh KK di Muara Angke,” cecar Nasma.
Dadang Sah
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan