Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin, menilai mundurnya mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan DKI Jakarta Boy Sadikin sebagai akan berimbas pada mesin PDI Perjuangan. Khususnya dalam memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI.

“Pengunduran diri putra mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin itu saya kira akan menjadi pukulan berat bagi PDIP,” kata Said kepada Aktual.com, Kamis (22/9).

Menurutnya, mundurnya Boy Sadikin tidak hanya menjadi pukulan bagi PDIP dalam Pilkada Jakarta melainkan juga menjasi musibah. Sebab pada gilirannya akan menyulitkan mesin partai bergerak dalam memenangkan pasangan Ahok-Djarot.

Padahal, konsolidasi partai pada tataran akar rumput ini sangat penting dalam perhelatan Pilkada. Terlebih dalam pandangannya, suka atau tidak suka, harus diakui bahwa motor penggerak PDIP di DKI Jakarta adalah Boy Sadikin.

“Boy itu bisa dibilang tokoh kharismatik PDIP di level provinsi. Ketokohannya bahkan melampaui trah Soekarno. Cucu Soekarno sekaligus keponakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah dia kalahkan secara telak dalam Pemilihan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta 2014,” jelasnya.

Ketokohan Boy Sadikin ini disampaikan Said menunjukkan bagaimana besarnya dukungan pengurus dan kader PDIP di tanah Betawi.

Untuk diketahui, Boy Bernardi Sadikin mengundurkan dari partai per tanggal 21 September 2016. Melalui surat yang beredar dikalangan media, surat ditujukan kepada Ketum DPP PDIP Megawati Soekanoputri.

Dalam suratnya, disampaikan tiga alasan pengunduran dirinya. Pertama, aspirasinya tentang Pilgub DKI Jakarta berbeda dengan keputusan Ketua Umum DPP PDIP. Kedua, karena perbedaan pendapat tersebut Boy menganggap dapat berakibat negatif pada keutuhan dan soliditas PDIP dalam menghadapi pilkada DKI Jakarta 2017.

Terakhir, Boy secara pribadi tidak ingin menjadi beban bagi PDIP. Dengan mengundurkan diri, dirinya bisa bebas menyalurkan aspirasi ke pihak lain yang sesuai dengan isi hati nurani dan keyakinannya.

Laporan: Soemitro

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby