Jakarta, Aktual.com – Ketua Komisi VII DPR RI, Gus Irawan Pasaribu mendesak PT PLN (Persero) agar mencari solusi terhadap 34 proyek pembangkit mangkrak dari program prioritas pemerintahan Jokowi-JK dalam pengadaan listrik 35.000 MW.
Menurut Gus Irawan, diantara penyebab proyek ini mangkrak dikarenakan terdapat ketidaksiapan investor dari aspek finansial, serta terjadinya praktik permainan makelar yang membuat proyek tidak berjalan secara profesional.
“Ya memang banyak mangkrak, itukan juga diakui oleh pak Dirut PLN, Sofyan Basir. Masalahnya banyak penyebab mangkrak itu. Ternyata investornya tidak siap dari sisi finansial. Banyak main makelar di situ, menjual-jual kertas. Itu yang kita minta diselesaikan,” tegasnya di Jakarta, Selasa (18/10).
Tapi tambahnya, setidaknya saat ini PLN telah melakukan inventarisir proyek-proyek mangkrak itu, sehingga DPR bisa melakukan pemantauan dan terus mendorong untuk melanjutkan pembangunan proyek yang mangkrak tersebut.
Sebagaimana yang telah disebut sebelumnya, sebanyak 34 pembangunan pembangkit mengalami mangkrak dengan rincian 24 proyek dalam kondisi terlambat dan 10 proyek yang belum COD.
Diketahui perkembangan pembangunan program 35.000 MW hingga September 2016 hanya mencapai 164 MW CODÂ (Commercial Operation Date) atau sekitar 1 persen.
Sedangkan yang melakukan tahap konstruksi sebesar 8.687 MW dan yang dalam kondisi kontrak namun belum dibangun sebesar 8.641 MW, sisanya masih dalam tahap pengadaan atau penawaran sebesar 1.481 MW.
Dadangsah
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan