Jakarta, Aktual.com – Sebanyak 14 unit komputer di laboratorium dan dua unit komputer jinjing (laptop) SD Negeri Bantarjati 5, Kota Bogor, Jawa Barat, dibobol kawanan pencuri.

Kepolisian mengetahui kejadian tersebut setelah menerima laporan dari pihak sekolah Rabu pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

Petugas lalu melakukan olah tempat kejadian perkara, dan membuat berita acara terkait kasus pencurian dan pembobolan sekolah yang terletak di pemukiman padat penduduk.

“Hasil olah tempat kejadian perkara, pelaku masuk ke ruangan sekolah melalui pagar belakang, lalu mencongkel jendela ruangan kepala sekolah dan ruangan guru,” kata Kapolsek Bogor Utara Kompol Wijayanti di Bogor, Rabu (26/10).

Pelaku pencurian diduga lebih dari satu orang. Pelaku mencongkel jendela ruang kepala sekolah. Namun tidak bisa menjebol teralis jendela yang sangat kuat, sehingga laptop yang ada di ruangan tersebut masih berada di tempatnya.

Komplotan pencuri lalu bergerak ke ruang guru, dengan cara yang sama mencongkel jendela dan teralis. Dua unit komputer berhasil dicuri oleh pelaku.

Tidak puas sampai disitu, para pelaku juga menjebol teralis di ruang laboratorium komputer. Sebanyak 14 unit CPU dan monitor dicuri oleh komplotan.

“Diperkirakan pelaku melakukan aksi pukul 02.00 WIB, pelaku lebih dari satu orang. Mereka membobol teralis, membawa kabur 14 komputer dan dua laptop,” kata Wijayanti.

Akibat peristiwa tersebut, sekolah mengalami kerugian sebesar Rp30 juta. Selain itu, SD Negeri Bantarjati 5 yang memiliki anak didik 520 siswa tidak dapat melaksanakan praktek komputer untuk sementara waktu.

Menurut Yaya Sukarya dari SD Negeri Bantarjati 5, sekolah memperkerjakan seorang penjaga yang bertugas malam hari. Pelaku memanfaatkan kelengahan penjaga yang hanya berjumlah satu orang.

“Kami baru mengetahui kejadian sekitar pukul 06.30 WIB, kami lalu melaporkannya kepada aparat berwajib,” kata Yaya.

Yaya mengatakan, hilangnya belasan unit komputer di laboratorium sekolah, sementara waktu siswa tidak dapat melaksanakan praktek komputer.

“Untuk sementara siswa tidak bisa praktek, pelajaran diberikan hanya teori saja dulu,” katanya

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka