Kereta peluru berkecepatan tinggi "bullet train" milik China Railway terlihat di tempat pemeliharaan kereta di Wuhan, provinsi Hubei, pagi hari 25 Desember 2012. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/File Photo/cfo/16

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan studi kelayakan (feasibility study) proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya bisa selesai dalam enam bulan. Studi kelayakan itu akan digarap bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

“Kami sedang susun FS bersama BPPT, targetnya kalau FS (selesai) enam bulan,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kemenhub Agus Santoso seusai rapat di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Jumat (4/11).

Selain menggelar rapat dengan Kemenhub, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan juga mengundang Ketua Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi.

Ketua Dewan Pertimbangan DPN Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu mengaku kedatangannya memang membahas soal sejumlah proyek termasuk kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.

“Ada persiapan untuk FS. Sekarang masih ada persoalan juga dengan departemen-departemen lain, pemerintah daerah juga. Makanya akan dikumpulkan dulu,” katanya.

Sebelumnya, Kemenhub dan BPPT sepakat untuk bekerjasama dalam menggarap studi kelayakan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. BPPT dinilai mumpuni melakukan kajian proyek tersebut lantaran memiliki laboratorium, tenaga ahli dan pengalaman.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan kereta berkecepatan 150 – 180 km per jam itu bisa beroperasi pada 2019.

Hasil studi kelayakan itu nantinya akan diserahkan kepada investor. Ada pun pembiayaan proyek ditawarkan ke pihak asing, salah satunya Jepang. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka