Petugas Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Area Pela Bandung PLN Unit Transmisi Jawa Bagian Tengah melakukan penggantian Isolator pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di tower 127 Cilegon - Cibinong, Desa Batok, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/7). Hingga Juni 2016, PLN telah membangun sepanjang 2.792 Kilometer Sirkuit (Kms) transmisi yang sudah dialiri listrik atau energize dan sekitar 16.712 Kms transmisi dalam tahap konstruksi serta 27.093 Kms dalam tahap pra konstruksi sebagai upaya mempercepat pembangunan proyek 35000 MW. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VII DPR-RI Falah Amru mengingatkan PT PLN (Persero) untuk lebih fokus pada target 35.000 MW yang ditetapkan pemerintah, termasuk target pemerataan transmisi listrik di seluruh Indonesia.

“PLN harus lebih fokus, karena belum tuntasnya masalah transmisi menjadi kendala di sektor kelistrikan. Jika ini sudah tertangani maka PLN baru bisa melirik bisnis lain,” kata Falah Amru, dalam siaran pers di Jakarta, Senin (14/11).

Menurut Falah, gagalnya target 10,000 MW di masa pemerintahan sebelumnya harus menjadi pelajaran bagi PLN untuk melangkah lebih hati-hati.

“Di sini PLN memang harus bekerja keras. Untuk melaksanakan ini semua, selain merangkul kalangan swasta terpercaya, PLN juga harus dibantu Pemprov, Pemkot dan Pemkab seluruh Indonesia,” tegas Falah.

Aggota DPR dari Fraksi PDIP itu menghitung bahwa jika pemerintah Presiden Jokowi menargetkan pembangunan transmisi 35.000 MW sepanjang 46.597 km, maka tahun kelima punya peluang tercapai.

Ia menyoroti klaim pihak PLN yang menyebut saat ini sudah mencapai angka sekitar 40 persen dari target 35.000 MW. Dengan begitu maka hitungannya 2 tahun adalah 30 persen, maka 4 tahun bisa 60 persen dan tahun kelima bisa 80 persen bahkan mencapai 100 persen.

“Dengan catatan PLN benar-benar fokus karena ini menjadi yang terpenting buat PLN bukan bisnis lain,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka