Petugas menghitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Senin (27/6). Nilai tukar rupiah di pasar spot pada perdagangan Senin (27/6) ditutup menguat 0,30 persen atau 40 poin ke Rp13.351 per dolar Amerika Serikat setelah bergerak pada kisaran Rp13.298 hingga Rp13.535 per dolar Amerika Serikat . ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan masyarakat jangan terpengaruh isu penarikan uang secara massal (rush).

“Sistem keuangan, sitem perbankan sehat, jadi tidak ada dasar untuk ada kegiatan yang disebut rush,” kata Agus Marto di Istana Negara Jakarta, Jumat (18/11).

Dia juga mengimbau masyarakat dan media massa untuk tidak terpengaruh isu “rush” karena keadaan ekonomi Indonesia dalam keadaan baik dan stabil.

“Mohon jangan memberitakan yang membikin masyarakat menjadi tidak tenang. Kami ingin menyampaikan bahwa dengan otoritas yang lain, kita konfirm kondisi stabilitas ekonomi Indonesia terjaga baik,” tegas Agus Marto.

Gubernur BI ini mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen di saat negara lain di bawah itu, sedangkan inflasi dikisaran 3 persen, transaksi berjalan dan neraca pembayaran juga berjalan baik.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengimbau masyarakat tidak termakan isu “rush” karena kondisi perekonomian Indonesia dalam keadaan baik.

“Jangan terlalu sensitif terhadap isu macam-macam. Nggak ada alasan untuk terjadi rush. Kalau ada yang hembuskan itu dalam situasi seperti ini normal saja,” kata Darmin.

Dia mengatakan bahwa pemerintah beserta otoritas lainnya tengah menjaga ekonomi dari berbagai faktor dan meminta masyarakat menjaga situasi agar kondusif.

“Yang paling penting dari kita jaga ekonomi. Kalau kita jaga dengan baik, kalau ada goncangan, kita nggak bilang nggak mungkin ada goncangan, tapi dalam goncangan kalau kita jaga baik, ekonomi kita bisa bertahan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka