Pedagang membereskan daging di pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (15/10). Kementerian Perdagangan (Kemdag) lamban memberi Surat Persetujuan Impor (SPI) kepada 39 perusahaan penggemukan sapi (feedloter). Hal ini berpeluang menyebabkan krisis harga daging sapi akibat minimnya pasokan sapi pada akhir tahun ini hingga awal tahun depan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Palu, Aktual.com – Harga daging sapi dan ayam di Palu, Sulawesi Tengah sehari menjelang Natal 25 Desember 2016 naik tajam.

Kenaikan harga daging akibat permintaan masyarakat neningkat.

di Pasar Masomba, salah satu pusat perbelajan kedua terbesar dikota itu, Sabtu (24/12), daging sapi naik dari Rp100.000/kg, kini menjadi Rp110.000 dan ayam potong dari Rp40.000, naik menjadi Rp50.000/ekor.

Sementara ayam kampung dijual para pedagang berkisar Rp75.000-Rp150.000/kg.

Sejak beberapa hari menjelang hari raya umat Kristiani tersebut, pusat-pusat perbelanjaan di Kota Palu sudah dipadati warga.

Bahkan, arus lalu lintas menuju pusat-pusat perbelanjaan tampak sering macet karena aktivitas masyarakat meningkat.

Ny Sri, seorang pedagang ayam di kawasan Pasar Masomba mengaku permintaan daging ayam sepeken ini cenderung meningkat dan hari ini mencapai titik puncak warga datang berbelanja berbagai kebutuhan Natal.

Menghadapi hari Natal ini, ia menyiapkan sekitar 1.000 ekor ayam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Hal senada juga disampaikan Udin, seorang pedagang daging sapi di kawasan itu. Ia mengatakan stok daging cukup banyak dan harga naik.

“Ya kenaikan ini biasa setiap kali hari raya daging naik,”katanya.

Permintaan masyarakat meningkat, tetapi peningkatannya tidak sebanyak hari raya Idul Fitri kebutuhan daging di Palu saat ini lebih besar.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan