Jakarta, Aktual.com – Presiden Suriah Bashar al-Assad belum lama ini mengatakan pemerintahnya siap berunding tentang “apa pun” dalam perundingan perdamaian di Kazakhstan.

Namun, waktu perundingan itu belum ditetapkan, begitu juga dengan wakil dari oposisi.

Assad mengatakan, usul gencatan senjata menjelang perundingan dari dua sekutu kuatnya, Turki dan Rusia, dilanggar.

Dengan begitu, tugas militer saat ini adalah mengambil alih wilayah dekat Damaskus, tempat persediaan air untuk warga ibukota, yang dikuasasi pemberontak.

Pernyataan itu dibuat untuk sebuah media Prancis yang turut diterbitkan kantor berita Suriah, SANA.

Assad mengaku siap membahas posisinya sebagai Presiden, tetapi “pembicaraan mengenai mandat itu diatur oleh Undang-Undang,” katanya.

“Jika ingin berbicara mengenai posisi saya sebagai Presiden, maka mereka harus membahas Undang-Undang yang mengaturnya,” katanya.

Ia menjelaskan, tiap masalah yang menyangkut Undang-Undang harus diselesaikan dengan referendum.

Presiden mesti dipilih oleh rakyat Suriah, tambahnya.

(Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby