Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim, M Ardi Prasetyawan (Dok Aktual/Ahmad H Budiawan)

Surabaya, Aktual.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menarik peredaran cabai busuk yang dijual di beberapa pasar di Jawa Timur. Oleh sebab itu, pedagang agar tidak lagi menjual cabai busuk yang harganya separuh lebih murah dibandingkan harga cabai yang saat ini terus ‘meroket’.

“Makanya kita akan koordinasi dengan dinas kesehatan. Apakah cabai busuk itu berbahaya atau tidak. Kalau bahaya, kita bisa menariknya.” kata Kepala Dinas Perindustrian dan PerdaganganProvinsi Jatim M Ardi Prasetyawan, Selasa (10/1).

M Ardi mengatakan, jika harga cabai naik, pedagang seharusnya tidak menjual cabai busuk meski penjualannya dicampur dengan cabai kering dan cabai yang bagus.

Ada baiknya, jika ingin mencari keuntungan, Pemprov masih mempersilakan menjual cabai kering. Itupun, kata M Ardi, juga ada batas waktunya. Sebab, ketika sudah terlalu kering, juga tidak bagus untuk dikonsumsi.

Sementara untuk mensiasati adanya kenaikan harga cabai yang belum turun, pihaknya tengah menggandeng Bulog dan Perusahaan Perdagangan Indonesia. untuk menyediakan cabe rawit dan beberapa komoditas.

“Ini program stabilisasi harga bukan operasi pasar. Dimulai pada 8 Januari kemarin dan disiapkan 100 kg cabe rawit merah per hari per titik.”

Sebelumnya, akibat naiknya harga cabai beberapa pasar menjual cabai busuk yang dicampur dengan cabai kering. Hasilnya, cabai busuk lebih diminati, karena harganya cukup murah, yakni 60 ribu per kilogramnya. Sementara, harga cabai yang normal, masih diatas 100 ribu per kilogramnya.

Laporan: Ahmad H Budiawan

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu