Filipina, Aktual.com – Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan memberlakukan darurat militer jika permasalahan narkoba menjadi berbahaya.
Perang melawan narkoba sebagai pilar utama pemerintahanya sejak dia mulai menjabat pada pertengahan tahun lalu. Terlebih, sejak Juli lebih dari 6.000 orang tewas akibat narkoba.
Lebih dari satu juta pengedar dan pengguna narkoba telah ditahan atau menyerahkan diri ke pihak berwajib.
Duterte, yang berbicara kepada anggota majelis perdagangan di kota Davao pada Sabtu (14/1) malam berjanji untuk melindungi negara dari segala ancaman, termasuk narkoba, yang dia sebut telah memberi pengaruh buruk pada sekitar empat juta orang.
“Jika saya menginginkannya, dan jika itu berubah menjadi sangat berbahaya, saya akan nyatakan darurat militer,” kata dia seperti yang dilansir Reuters, Minggu (15/1).
“Tidak ada yang dapat menghentikan saya.”
“Negara saya melampaui hal lainnya, bahkan batasanya”.
Filipina pernah mengalami darurat militer pada awal 1970-an. Bulan lalu, Duterte tampak menyingkirkan segala kemungkinan terkait penggunaan darurat militer.
“Itu omong kosong. Kami pernah darurat militer sebelumnya, apa yang terjadi? Apakah itu memperbaiki kehidupan kita sekarang? Tidak sama sekali,” kata dia ketika itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu