Ketua Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti (kiri), Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang (tengah), dan Peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia (PSIK-Indonesia) Arif Susanto menjadi pembicara diskusi di Jakarta, Selasa (3/1). Diskusi itu mengangkat tema Hati-Hati: Politik Dinasti Rawan Korupsi. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/kye/17

Jakarta, Aktual.com – Pengamat Politik dari Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti, mengatakan rencana aksi damai 11 Februaru atau 112 mendatang, tidak perlu dikhawatirkan. Pasalnya, aksi tersebut merupakan dari iklim demokrasi di Indonesia.

Proses perayaan demokrasi, lanjutnya, tidak melulu hanya dilakukan dalam Pemilu, melainkan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan, termasuk menyatakan pendapat dalam unjuk rasa.

“Demokrasi harus dirayakan,” ujar Ray dalam sebuah diskusi publik di Jakarta, Rabu (8/2).

Dengan demikian, Ray berharap pemerintah tidak melihat kegiatan tersebut dengan penuh kecurigaan. Menurutnya, unjuk rasa merupakan hal yang sah dalam demokrasi yang lahir karena reformasi.

“Jadi untuk 112 biasa saja, tidak perlu ditanggapi serius,” jelasnya.

 

Laporan: Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh: