Kawal proses pemilihan Dirut Pertamina agar terlepas dari bayang-bayang mafia migas. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Mantan Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Fahmy Radhi menyerukan pengawalan proses pemilihan Dirut Pertamina agar terlepas dari bayang-bayang mafia migas.

Menurutnya posisi dirut Pertamina memiliki peranan sangat besar atas perusahaan itu, mengingat perputaran aset yang dikelola bernilai sangat besar.

“Peranan dirut sangat penting karena aset yang dikelola sangat besar sekali. Maka tidak boleh serampangan dalam memilih dirut. Harus ada kriteria,” katanya kepada Aktual.com, Kamis (23/2).

Adapun kriteria yang ia maksudkan yakni memiliki profesionalitas, integritas dan independensi dari pengaruh kepentingan mafia migas.

“Pertama harus profesional, harus punya integritas dan ketiga, independen,” ujarnya.

“Orang yang independen tidak mampu dikendalikan siapapu, termasuk Menteri Rini dan mafia migas. Sebab kalau tidak, ya kalau Rini dalam konteks dia sebagai Menteri, tapi kalau di sekitarnya bagian dari mafia migas, akhirnya pertamina jadi sapi perah lagi,” tandasnya.

Perlu diketahui, berdasarkan informasi yang bergulir terdapat 5 nama calon direktur pertamina yakni; Sofyan Basir yang saat ini sebagai Dirut PLN. Lalu, Elia Massa Manik yang saat ini sebagai Dirut Holding Perkebunan. kemudian ada Budi Gunadi sebagai Staf Ahli Menteri BUMN yang dulunya menjabat sebagai Dirut Bank Mandiri.

Kemudian kandidat dari internal Pertamina sendiri terdapat dua nama yakni, Syamsu Alam yang saat ini menjabat sebagai Direktur Hulu Pertamina. Serta Rachmad Hardadi yang saat ini menduduki kursi Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia.

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan