Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, jika belanja negara dalam APBN 2017 ini telah mencapai Rp2.080 triliun, sementara pendapatan negara dari pajak dan lainnya mencapai Rp1.750 triliun.
Dari angka belanja itu, sebanyak Rp750 triliun untuk belanja K/L dan sebanyak Rp 760 triliun akan dibelanjakan melalui pemerintah daerah. Baik transfer daerah, dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK), dana bagi hasil (DBH), dan dana desa. Bahkan alokasi dana desa tahun ini capai Rp60 triliun.
“Dan sekarang setiap desa mendapatkan ratusan juta, bahkan hampir 1 miliar rupiah. So, you can imagine this Republic sekarang spending-nya Rp60 triliun. Dan saya sekarang sering ngomong di mana-mana, bagaimana Republik ini membelanjakan uangnya?,” kata Menkeu di depan Iluni FEB Universitas Indonesia, di Jakarta, Jumat (3/3).
Untuk itu, kata dia, dengan dana yang sebesar itu semestinya dalam waktu beberapa tahun bisa menurunkan angka kemiskinan. “Sekarang kan di posisi 10,7%. Mestinya bisa turun ya jadi 9%, 8%, bahkan 7%, that would be very cool. Memang mestinya harus bisa (turunkan kemiskinan),” ujar dia.
Apalagi kemudian, lanjut Menkeu, dalam waktu 3-4 tahun ke depan, dana desa tak hanya Rp 60 triliun, tapi bisa terus bertambah. Bisa jadi Rp 80 triliun.
“Tapi belanjanya bagaimana? Kalau setiap tahun hilang, and then kemiskinan tetap stagnan di angka 10,7%, ketimpangan juga tetap melebar, ya percuma,” keluh Sri Mulyani.
Makanya, kata dia, dirinya terus menargetkan penerimaan negara capai Rp 1.750 triliun tentu harus dibelanjakan dengan baik. “Jadi, how we spend it? Karena tahun ini kita akan membelanjakan Rp 2.080 triliun. Tapi jangan sampai kemiskinan tak berkurang,” pungkasnya.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh: