Jakarta, Aktual.com – Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) meminta pemerintah agar tidak menggantungkan diri pada Freeport untuk menyukseskan hilirisasi sektor pertambangan dan pembangunan smelter.
Dia menilai perusahaan asal Amerika Serikat itu memang sengaja dan tidak berniat merealisasikan pembangunan smelter sesuai tuntutan UU No 4 Tahun 2009. Dia mencurigai kesengajaan itu disebabkan Perusahaan Freeport merahasiakan sesuatu dari kandungan mineral yang digali.
“Pembangunan smelter memang dihindari oleh PT Freeport Indonesia, bahkan walaupun izinnya akan diperpanjang. Bukan soal nilai investasinya sekitar USD2.5 miliar, tetapi konsekwensinya akan terbuka pada publik logam-logam apa saja yang terkadung dan berapa hasil emas, perak, tembaga dan mineral berharga lainnya dalam setiap ton konsentrat dari tambang Freeport,” kata Direktur CERI, Yuri Usman kepada Aktual.com, Senin (6/3).
Untuk itu Yusri mendesak pemerintah agar melakukan inisiatif atau menugaskan BUMN untuk membangun smelter yang akan memurnikan produksi mineral dari pertambangan Freeport.
“Jangan kita buang waktu ribut di hulu, hilirnya lolos. Permainan harus dirubah strateginya. Pembangunan proyek smelter oleh pemerintah ini lebih jauh strategis dibandingkan proyek kereta api Jakarta-Bandung. Dengan smelter dikuasai oleh negara, akan terbuka kedok mereka selama beroperasi 50 tahun,” tandasnya.
Untuk diketahui saat ini pemerintah sedang mengahadapi perselisihan dengan PT Freeport. Perusahan itu mengancam arbitrase karena berhenti berproduksi disebabkan larangan ekspor oleh UU.
(Laporan: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka