Denpasar, Aktual.com – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan, memberikan penawaran kepada Australia untuk menanamkan investasinya di sektor infrastruktur, dalam hal ini bandar udara. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso di sela pertemuan Transportasi Sector Forum yang digelar di Nusa Dua, Bali.
Menurut Agus, Indonesia membuka ruang bagi Negeri Kanguru itu untuk menanamkan modalnya baik di wilayah laut, udara dan perkeretaapian jika dianggap potensial. Bagi dia, yang paling potensial tentu yang berdampak langsung dengan Australia. Dalam hal ini adalah Airport di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Rekan-rekan wisatawan dari luar negeri itu biasanya mengajak serta keluarga mereka seperti istri dan anak-anak. Ini yang menjadikan Komodo atraktif sekali. Jadi, yang paling potensial yang kita tawarkan tentu yang paling dekat dengan Australia dan Pulau Komodo salah satunya,” kata Agus, Kamis (6/4).
Penawaran kedua adalah airport di Mandalika. “Di situ sudah ada airport besar yaitu Lombok Raya,” ungkapnya.
Ketiga yakni pembangunan bandara di Pulau Bali bagian utara, tepatnya di Kabupaten Buleleng. Bagi Agus, saat ini kondisi Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai sudah penuh sesak. Saat ini saja sudah ada 28 penerbangan dalam sehari dari dan ke Australia melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Artikel ini ditulis oleh: