Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke Hong Kong selain bertemu dengan banyak TKI juga dengan kalangan investor di sana. Namun sayangnya, Jokowi membeberkan data-data salah di depan para investor. Yang disebutnya, Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi ketiga di dunia setelah India dan China.
Pernyataan dari data yang ngawur itu karena disokong oleh menteri di tim ekonominya Jokowi yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang cuma mau menjerumuskan saja.
“Pernyataan Jokowi itu dituduh mengarang cerita soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hebat. Dan saya yakin Pak Jokowi hanya mendapat data dan informasi salah dari para pembantunya dalam hal ini para menteri terkait,” ujar analis ekonomi politik, Abdulrachim Kresno, kepada Aktual.com, Kamis (4/5).
Menurutnya, sikap menteri ekonomi seperti itu telah menjadi penjilat dan menjerumuskan Presiden. Karena di Hongkong, pernyataan Jokowi itu banyak ditertawakan oleh pengamat ekonomi di sana.
“Saya cukup terkejut membaca kolom bisnis di South China Morning Post (SCMP). Seorang pengamat ekonomi Jake Van Der Kamp menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo dalam kolom opini bisnisnya itu. Opini itu jelas menampar saya sebagai orang Indonesia,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka