Jakarta, Aktual.com – Guna meningkatkan kepemilikan properti bagi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), maka kredit properti sebaiknya banyak dikucurkan ke kalangan MBR, bukan lebih banyak ke masyarakat mampu.
Menurut Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), selama kredit perbankan terutama untuk sektor konsumer atau properti masih banyak didominasi oleh kalangan mampu. Makanya, dirinya meminta, terutama untuk bank BUMN, agar lebih berpihak ke kalangan MBR itu.
“Kita harap perbankan jangan sampai ada biaya tinggi (untuk kredit properti). Karena pemerintah mau ada regulasi di perbankan, terutama di Kementerian BUMN, misalnya, agar memberikan afirmasi terhadap kredit untuk kaum jelata, tidak hanya orang-orang yang kaya saja,” jelas Mardiasmo, di Jakarta, Selasa (16/5).
Dia menegaskan, kalau hanya kredit itu dikucurkan ke kalangan mampu, sekalipun rasio kredit macetnya (NPL) bagus, tetap saja bukan kebijakan yang afirmatif. Karena pada akhirnya, yang kaya akan tambah semakin kaya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka