Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Ishom Yusqi mengatakan bahwa ramadan adalah bulan sedekah untuk memberi dan menyantuni fakir miskin. Ramadan juga bulan Al-Quran, karenanya menjadi saat tepat untuk memperbanyak baca dan memahaminya.
Demikian disampaikan Ishom saat memberikan Kultum Ramadan di Musholla At Tarbiyah Gedung Kemenag lantai VII, Selasa (06/06). Kata dia, Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan untuk memperbanyak amal saleh selama Ramadan. Momen ramadan harus dimanfaatkan dengan baik.
Ishom juga mengingatkan ASN Ditjen Pendis agar tidak menggunakan waktunya untuk main game di ruangan. Sebaliknya, waktu yang ada dimanfaatkan untuk bekerja dan disempatkan membaca Al-Quran.
Setiap masuk Ramadan, lanjut Ishom, rumah-rumah sahabat nabi riuh seperti bunyi tawon oleh suara mengaji mereka di rumah. “Coba bandingkan dengan rumah kita saat ini, apakah ramai digunakan untuk membaca Al-Quran atau dengan kegiatan lainnya,” tanya Ishom.
Di hadapan kurang lebih 100 jamaah Zuhur, Ishom Yusqi juga menekankan pentingnya memperbanyak i’tikaf di 10 hari terakhir Romadan. Nabi Muhammad Saw, kata Ishom, tidak pernah meninggalkan itikaf di tanggal-tangal tu karena biasanya lailatul qadar akan turun.
“Adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam apabila memasuki 10 terakhir Ramadhan, beliau menguatkan ikatan tali sarungnya (yakni meningkat amalan ibadah baginda), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan istri-istrinya,” katanya mengutip sebuah riwayat hadits.
Kuliah Ramadan di Mushala Atau Tarbiyah diisi bergantian oleh para kyai, ustad dan pejabat Ditjen Pendidikan Islam, di antaranya Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, KH. Dr. Moqsid Ghazali, M.A, dan lainnya.
Selain kultum, kegiatan di Musholla At-Tarbiyah selama Ramadan adalah peringatan Nuzulul Quran dan tadarus Al-Quran. Tidak kurang 100 jamaah mengikuti kegiatan ini.
Artikel ini ditulis oleh: