Nilai tukar rupiah menguat. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) pada hari ini mulai menunjukkan penguatannya, kendati masih minim sentimen positif dan USD masih dalam tren pelemahan.

Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka di posisi Rp13.355. Atau terapresiasi tipis sebesar 9 poin dari penutupan kemarin di level Rp13.364.

Menurut analis pasar uang dari PT Binaartha Sekuritasan Reza Priyambada, kendati mulai terapresiasi namun posisi mata uang NKRI ini masih berpotensi melemah.

“Karena penutupan kemarin pun masih melemah, seiring dengan masih adanya imbas kenaikan USD,” jelas Reza di Jakarta, Rabu (5/7).

Apalagi di sisi lain, sentimen yang sama melanda sejumlah indeks saham Asia dimana pelepasan misil rudal Korea Utara berimbas pada pergerakan mata uang regional yang mengalami pelemahan.

Ditambah lagi, kata dia, masih adanya persepsi meningkatnya potensi ketegangan politik di kawasan.

“Apalagi ada juga sentimen terkait pernyataan Bank Sentral Australia yang tidak bernada hawkish serta telah diantisipasi sebelumnya. Tapi berimbas pada pelemahan AUD sehingga menambah terdepresiasinya sejumlah mata uang Asia dan sekitarnya terhadap USD. Rupiah pun ikut terkena imbasnya,” jelas dia.

Untuk itu, papar Reza, meski dibuka terapresiasi, namun pergerakan Rupiah masih belum dapat lepas dari zona merah dan menutup kemungkinan terjadinya pembalikan arah menguat.

“Pasalnya, secara global, tren USD sendiri masih cenderung menguat serta dibarengi dengan pergerakan harga minyak mentah yang kembali melemah membuat laju Rupiah berpotensi kembali tertahan,” tegas Reza.

Makanya, pelaku pasar diminta tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat membuka peluang pelemahan kembali dari Rupiah.

“Untuk batas atas dan batas bawahnya, kami perkirakan support rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.420. Dan level resisten akan berada di posisi Rp13.369,” pungkasnya.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan