Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengklaim telah terjadi kesepakatan kerjasama investasi senilai USD 520 juta (setara dengan Rp 6,7 triliun dengan asumsi kurs Rp 13.000 per USD) melalui kunjungan Presiden Joko-Widodo ke negara Turki.
Nota kesepahaman itu antara lain kerjasama BUMN perkapalan Indonesia PT PAL dengan Karadeniz Holding, perusahaan Turki yang bergerak di bidang energi dan kapal pembangkit listrik senilai USD 320 juta dan kesepakatan PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industry senilai USD 200 juta.
“Kesepakatan yang dilakukan melingkupi pembuatan empat powership dengan kapasitas pembangkit listrik sebesar 36-80 MW,” ujarnya Lembong yang diterima Aktual.com (8/7).
Menurut Thomas, kesepakatan untuk membuat powership sesuai dengan keinginan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah-daerah terpencil serta memenuhi target listrik 35 ribu MW. “Peluang investasi untuk memproduksi powership ini sangat potensial sehingga kami akan terus mengawal komitmen yang telah disepakati oleh kedua perusahaan tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut Thomas mengemukakan bahwa kerjasama antara PT PAL dan Karadeniz Holding dapat mengisi kebutuhan akan powership di tingkat regional. “Negara-negara tetangga seperti Philipina maupun Myanmar merupakan negara yang potensial sebagai customer dari perusahaan tersebut,” ungkapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby