Jakarta, Aktual.com – Komisi III DPR RI menyoroti lemahnya pengawasan yang dilakukan pihak Lapas Klas IIA Kerobokan, Badung, Provinsi Bali. Pasalnya, ada empat tahanan warga negara asing (WNA) binaan dengan kasus narkotika melarikan diri dari Lapas Klas IIA Kerobokan, Badung pada tanggal 19 Juni lalu.
Empat tahanan WNA binaan ini melarikan diri dengan cara menggali tanah dengan berdiameter 50X75 Cm2 dan panjang 15 meter yang tembus ke Jalan Raya Mertanadi, tepatnya di belakang Poliklinik Lapas Kerobokan, Badung.
Ketua Tim Kunspek Komisi III, Benny K Harman mengindikasikan masih lemahnya pengawasan yang dilakukan pihak Lapas tersebut, dan meminta pemerintah menyelidiki kasus ini.
“Siapa yang menggali dan bekas tanah galiannya itu dibawa kemana masih diselidiki oleh kepolisian. Kalau ada patroli di Lapas pastinya ketahuan dong yang menggali tanah itu,” kata Benny kepada wartawan saat kunjungi Lapas Klas IIA Kerobokan, Badung, Jum’at (7/7).
Politisi Fraksi Partai Demokrat ini meminta pemerintah melakukan penyelidikan, kalau bisa membentuk tim khusus untuk menyelidikinya. Ia menambahkan, kedatangan Tim Kunspek Komisi III DPR ke Lapas Klas IIA Kerobokan, Badung, untuk melihat langsung kondisi lubang (galian) yang dijadikan tempat pelarian empat tahanan WNA binaan.
Benny juga meminta pemerintah konsen terhadap permasalahan Lapas Kerobokan, Badung. Mengingat Lapas tersebut merupakan sorotan luar negeri lantaran banyak WNA yang menjadi tahanan di Lapas tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby