Polisi Israel melakukan tindakan represif terhadap pengunjuk rasa di depan gerbang pintu masuk Masjid Al-Aqsha, Jerusalem. Foto: Ist

Istanbul, Aktual.com – Menteri luar negeri dari negara Islam pada Selasa (1/8) menyarankan Israel agar tidak melakukan tindakan lain yang tak bisa diterima untuk berusaha mengubah status quo di Jerusalem Timur.

Mereka memperingatkan Israel mengenai perlawanan dari dunia Islam sebagai tanggapan atas perbuatan penguasa Yahudi tersebut.

Para menteri itu, yang berada di Istanbul, Turki, untuk menghadiri pertemuan luar biasa satu-hari Organisasi Kerja Sama Islam (OIC), merujuk kepada apa yang mereka katakan “upaya tanpa rencana” yang dilakukan oleh Israel baru-baru ini untuk mengubah status quo sejarah di Jerusalem Timur.

Israel belum lama ini memasang alat pendeteksi logam dan kamera di pintu masuk Masjid Al-Aqsha, selain melakukan pembatasan setelah tiga orang Palestina menembak mati dua polisi Yahudi pada 14 Juli. Bentrokan berdarah selanjutnya terjadi antara polisi Israel dan orang Palestina, sehingga 10 orang tewas dan lebih dari 500 orang lagi cedera.

“Setiap tindakan serupa pada masa depan takkan diterima dan tidak sah dan mesti dihadapi oleh organisasi ini,” demikian peringatan para menteri OIC di dalam komunike akhir, Rabu (2/8).

Israel mencabut pembatasan tersebut pada Jumat lalu (28/7), dan mengizinkan semua orang Palestina kembali memasuki kompleks Masjid Al-Aqsha.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Andy Abdul Hamid