Klungkung, Aktual.com -‎ Hingga Minggu (24/9) tercatat jumlah pengungsi bencana Gunung Agung sudah mencapai 34.931 jiwa yang tersebar di 238 titik pengungsian di tujuh kabupaten/kota se-Bali..‎ Jumlah tersebut akan terus bertambah, mengingat di zona merah Gunung Agung dengan radius 12 kilometer terdapat 100 ribu jiwa.

Meski jumlahnya akan terus bertambah, namun Bupati Karangasem, IGA Mas Sumantri memastikan jika stop pangan untuk pengungsi dipastikan aman. Ia memaparkan, semua pihak bahu membahu dalam penanggulangan bencana mulai dari bawah hingga pemerintah pusat. Untuk stok beras misalnya, bupati perempuan kedua di Bali itu m‎emaparkan memiliki stok 52 ribu ton.

“Stok beras sebanyak itu terdiri dari Pemkab Karangasem 50 ribu ton, provinsi 200 ton. Nanti belum lagi ditambah bantuan dari pemerintah pusat dan bantuan masyarakat. Tadi Bu Kapolri menyumbang 6 ton beras,” kata Mas Sumantri, Senin (25/9)..

Dengan stok sebanyak itu, Mas Sumantri memastikan tak ada masalah dengna kebutuhan pangan bagi pengungsi bencana Gunung Agung. “Tidak ada masalah. Sudah kami hitung cukup untuk satu bulan ke depan,” ujarnya.

Sementara itu, mengenai ternak warga, Mas Sumantri memastikan akan membelinya. Pemkab Karangasem telah menyediakan dana yang cukup untuk membeli ternak warga seperti ayam dan babi. Sementara untuk sapi, Mas Sumantri mengaku masih memikirkan solusinya agar harganya tak jatuh di pasaran.

“Kalau ternak seperti ayam dan babi milik warga akan kita beli. Nantinya itu akan kita gunakan untuk lauk pauk warga di pengungsian,” kata Mas Sumantri.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangsem, Putu Widiada mene‎gaskan hal sama. Di pos pengungsian GOR Swecapura misalnya, segala kebutuhan bagi pengungsi sudah tersedia. “Semua kebutuhan pengungsi sudah tersedia di sini, meski tak maksimal. Untuk balita seperti susu, makanan bayi, popok dan pampers juga ada,” demikian Widiada.

Pewarta : Bobby Andalan

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs