Jakarta, Aktual.com – Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Kabupaten Bojonegoro, sudah diresmikan kemarin.

Pembangunan proyek infrastruktur gas ini diklaim pemerintah bakal meraup banyak penerimaan negara. Bahkan totalnya bisa mencapai Rp48 triliun.

“Kami proyeksikan penerimaan negara dari proyek ini sampai kontrak selesai tahun 2035 nanti bisa mencapai US$ 3,61 miliar atau lebih dari Rp48 triliun,” kata Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (26/9).

Proyeknya sendiri baru peletakan batu pertama kemarin. Ini jadi tahapan penting, sehingga dimulainya pekerjaan konstruksi fasilitas pemrosean gas (gas processing facilities/GPF) Proyek JTB yang kapasitas produksinya mencapai 330 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Selain penerimaan negara, proyek ini akan memberikan efek berganda bagi perekonomian daerah maupun nasional. Misalnya, penyerapan tenaga kerja yang mencapai 6.000 orang pada masa konstruksi.

“Dan seluruh produksi gas ini juga akan digunakan untuk kebutuhan dalam negeri,” kata dia.

Nantinya, alokasi sebesar 100 MMSCFD diperuntukkan ke Pertamina, yang kemudian dialirkan ke PLN untuk kebutuhan listrik di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby