Sejumlah pengungsi Gunung Agung beraktivitas di tempat penampungan di GOR Suwecapura, Klungkung, Bali, Minggu (1/10). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga saat ini jumlah pengungsi Gunung Agung telah mencapai 141.509 orang yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh Bali. AKTUAL/Tino Oktaviano

Karangasem, Aktual.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klungkung, I Putu Widiada menjelaskan jika hingga kini sudah 13 orang pengungsi Gunung Agung meninggal dunia.

“‎Sampai hari ini sudah 13 orang yang meninggal. Tadi kita antar ke Bebandem 1 jenasah untuk dikubur di desa adatnya,” kata Widiada di Pos Pengamatan Gunung Api Agung Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu (8/10).

Dari segi usia, rata-rata mereka yang meninggal di atas 80 tahun. “Rata-rata di atas 80 tahun. Hanya satu yang berusia 35 tahun, itu pun karena sakit kanker sudah stadium IV,” ungkap dia.

Menurutnya, dari koordinasi dengan petugas kesehatan, keluhan korban sebelum meninggal adalah sesak nafas dan kelelahan.

“‎Menurut tim dokter hal itu (sesak nafas dan kelelahan) memang penyakit yang biasa ditemui di pengungsian,” ungkapnya.

Widiada melanjutkan, seluruh korban meninggal dalam perawatan di rumah sakit. Mengenai jumlah korban meninggal, Widiada menyebut jika dirata-rata maka tiap hari ada saja pengungsi meninggal dunia.‎

“Semua yang meninggal sedang dalam perawatan di rumah sakit. Yang jelas sekarang sudah memasuki hari ke-15. Kalau kita rata-ratakan, artinya setiap hari ada yang meninggal, tapi kan waktunya tidak bersamaan,” papar dia.

“Rata-rata mereka yang meninggal memang masuk dalam zona KRB (Kawasan Rawan Bencana). Semua jenasah dipulangkan ke kampung asalnya yang masuk zona KRB, kecuali satu yang muslim dikubur di Tegalinggah,” tutup dia.

(Laporan Bobby Andalan, Bali)

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan