Laba Pertamina turun. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Laporan kinerja PT Pertamina (Persero) pada triwulan III mencatatkan penurunan laba bersih atau net incom sebesar 27 persen dibanding dengan triwulan yang sama tahun lalu.

Pada triwulan ini Pertamina hanya mampu membukukan sebesar USD 1,99 miliar atau Rp 26,8 triliun (kurs Rp 13.500/USD), sedangkan pada triwulan tahun lalu pertamina mencatat sebesar USD 2,83 miliar.

Laporan kinerja PT Pertamina (Persero) pada triwulan III mencatatkan penurunan laba bersih atau net incom sebesar 27 persen dibanding dengan triwulan yang sama tahun lalu. (Dadang/Aktual.com)
Laporan kinerja PT Pertamina (Persero) pada triwulan III mencatatkan penurunan laba bersih atau net incom sebesar 27 persen dibanding dengan triwulan yang sama tahun lalu. (Dadang/Aktual.com)

Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik mengatakan penurunan ini karena tidak ada penyesuaian harga dari pemerintah, sehingga pertamina mengalami lost potensi revenue USD 1.42 Billion.

“Kebijakan harga ditentukan pemerintah. Pertamina kan milik pemerintah 100%. Kita bisa lihat gambarannya secara objektif. Di tahun 2016, kuartal III harga crude Indonesia price (ICP) rata-rata sembilan bulan di 2016 itu USD 38 atau USD 37,88. Tapi 2017 rata-rata selama sembilan bulan naik 30%,” kata Elia di Jakarta, Kamis (2/11).

“Tentu harga naik ini kita tentunya tadinya berharap ada penyesuaian harga sesuai kesepakatan per tiga bulan. Sesuai formula, mustinya revenue kita ada di USD 38 billion. Karena tidak disesuaikan jadi hanya USD 31,38 billion. Ini hampir USD1,5 miliar atau sekitar Rp19 triliun. Jadi kita kekurangan revenue karena harga tidak disesuaikan,” tambah Elia.

Malang bagi Elia, sejak menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina pada 16 Maret 2017, laporan laba bersi Pertamina selalu turun.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby