Jakarta, Aktual.com – Pertumbuhan ekonomi tahun 2018 ditargetkan lemerintah di angka 5,4 persen. Namun banyak pihak yang memprediksi perekonomian tak akan capai target dan hanya bisa berada di level lebih bawah dari target dalam APBN 2018 itu.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, kondisi perekonomian tahun 2018 masih akan berat dan menemui beberapa risiko. Faktor iklim dan geopolitik global akan mengganggu. Dalam bahasanya disebut adanya ‘downside risk.’
Kondisi geopolitik yang dimaksud adalah perseturuan Presiden AS Donald Trump dengan pimpinan Korea Utara Kim Jong-un.
“Kondisi ini harus diwasapadai karena bagi negara-negara yang menjadi mesin pertumbuhan di Asia, seperti Jepang dan Korea Selatan, hal ini sangat penting. Jadi tahum depan masalah geopolitik itu biasanya jauh dari kita, sekarang sangat dekat dengan kita,” ungkap Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (22/11).
Tak cuma itu, kata dia, Sri Mulyani juga memberi perhatian terhadap fenomena pergerakan suku bunga negara maju, terutama di Amerika Serikat. Kebijakan pelonggaran moneter secara bertahap akan meningkat, sehingga berdampak adanya dana keluar dari pasar keuangan dalam negeri (capital outflow).
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid