Karangasem, Aktual.com – Gunung Agung masih erupsi dan memuntahkan material abu vulkanik. Beberapa warga merasakan hujan abu yang dimuntahkan gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut. Salah satunya di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Abu itu tak seperti biasanya, melainkan berbentuk butiran bundar. Apa itu?
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana menjelaskan, ‎butiran berwarna abu berbentuk bundar produk erupsi Gunung Agung dalam istilah vulkanologi dinamakan accretionary lapilli.
“(Accretionary lapilli) ini dapat terbentuk pada kolom erupsi karena kondisi kelembaban dan gaya elektrostatis,” terang Devy, Sabtu (9/12).
Kondisi yang dimaksud, terjadi saat material abu berinteraksi dengan air. “Bisa air dari kawah (sehingga ini sering diasosiasikan dengan letusan freatomagmatik),” tuturnya.
“Tapi kelembaban ini juga bisa bersumber pada kondisi meteorologis, misal, abu yang disemburkan berinteraksi dengan awan hujan,” ujar Devy menambahkan.