Kairo, Aktual.com – Kementerian Luar Negeri Mesir, menyampaikan penyesalan atas kegagalan Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mensahkan resolusi yang dirancang oleh Mesir mengenai Jerusalem akibat veto AS.
Seperti diberitakan Xinhua, Selasa (19/12), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mesir Ahmed Abu Zeid, mengatakan resolusi tersebut mencerminkan penolakan masyarakat internasional atas keputusan Presiden Donald Trump –yang bertujuan mengubah status Jerusalem.
Trump, yang memisahkan diri dari kebijakan netral AS selama beberapa dasawarsa mengenai masalah itu, pada Rabu (6/12), mengumumkan ia mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memerintahkan pemindahan Kedutaan Besar AS ke kota suci yang menjadi sengketa tersebut.
Tindakan Trump membuat marah rakyat Palestina dan rakyat di negara Arab serta Muslim, yang dengan keras telah memprotes tindakan AS itu.
Rakyat Palestina ingin Jerusalem Timur, yang kini diduduki oleh Israel, sebagai ibu kota negara masa depan mereka.
Mesir mengajukan rancangan resolusi ke Dewan Keamanan PBB untuk mendesak AS mencabut pengumuman Trump mengenai Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
AS pada Senin (18/12) waktu setempat, memveto resolusi tersebut, yang disetujui oleh 14 anggota lain Dewan Keamanan dan mencerminkan penentangan luas global terhadap tindakan Trump, kata Zeid.
Ia menambahkan kelompok Arab di PBB berencana melakukan pertemuan guna menilai situasi tersebut dan menentukan langkah selanjutnya guna mempertahankan status Jerusalem.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: