Suasana bongkar muat kapal OOCL Australia di pelabuhan​​ Terminal Petikemas (TPK) Koja, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (24/10). Manajemen TPK Koja bertekad untuk meningkatkan produktivitas guna memastikan kegiataan arus barang berjalan dengan lancar di Pelabuhan Tanjung Priok. Hal itu dibuktikan dengan pencapaian kinerja bongkar muat di dermaga utara yang sekarang sudah menunjukkan Box Crane per Hour (BCH) begitu juga dengan Vessel Operating Rate (VOR) terus meningkat, seiring dengan penataan lapangan sehingga proses bongkar muat menjadi lebih efisien dan tentunya berdampak pada percepatan bongkar muat petikemas. AKTUAL/Humas TPK Koja

Jakarta, Aktual.com — Jakarta International Container Terminal (JICT) menegaskan, layanan bongkar muat dan arus barang di terminal Tanjung Priok segera berjalan normal.

Perlambatan yang terjadi saat ini hanya bersifat sementara, karena sejak akhir 2017 hingga menjelang Imlek 2018 ini karena volume petikemas di terminal JICT meningkat signifikan. Terlebih, diakhir tahun biasanya volume selalu meningkat,  trennya seperti itu dari tahun ke tahun.

“Namun hal ini terlihat jadi luar biasa karena terjadi bersamaan dengan adanya pergantian pekerja supplier rubber tired gantry crane (RTGC) di terminal JICT kepada PT Multi Tally Indonesi (MTI) mulai 1 Januari 2018, ” ungkap Riza Erivan wakil direktur utama JICT di Jakarta, Kamis (11/1).

Pergantian supplier operator RTGC merupakan langkah strategis yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada para pelanggan. “Penetapan MTI juga telah melalui proses lelang terbuka dan sesuai standar kerja di JICT,” ungkap Riza

Ia pun meminta maaf kepada para pelanggan jika masih terjadi sedikit perlambatan dalam layanan di JICT karena adaptasi vendor baru. Menurut Riza, JICT telah beberapa kali melakukan pergantian supplier RTGC. Diawal pergantian, vendor yang baru biasanya cenderung melakukan penyesuaian dengan sistem dan ritme kerja di JICT.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara