Seorang buruh pelabuhan memegang sejumlah karung beras impor asal Thailand yang diturunkan dari kapal saat tiba di Pelabuhan Tenau Kupang, NTT Kamis (25/2). Kapal tersebut membawa 15.000 ton beras impor asal Thailand yang dimanfaatkan Bulog Divisi Regional Nusa Tenggara Timur untuk kegiatan operasi pasar jika terjadi gagal tanam akibat El Nino . ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/nz/16.

Serang, Aktual.com – Pemerintah Provinsi Banten menolak masuknya beras impor karena para petani di Banten saat ini sedang melakukan panen padi.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang, Jumat (12/1) mengatakan, Banten menolak masuknya beras impor ke Banten karena saat ini di Banten sedang berlangsung panen setiap hari di sejumlah wilayah sentra padi.

“Perkiraan produksi Januari hingga Maret 2018 sebesar 512.388 ton beras melebihi kebutuhan konsumsi penduduk Banten selama Januari – Maret sebesar 324.000 ton beras,” kata Agus Tauchid.

Dengan demikian, terdapat kelebihan produksi sebesar 188.388 ton beras pada perkiraan musim panen Januari-Maret 2018. Selain itu, kata dia, stok beras di Bulog Banten tersedia 6.295 ton beras atau cukup untuk ketahanan stok selama 2,6 bulan ke depan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara