Jakarta, Aktual.com – Sayyidi Taj Addin Ahmad bin Athaillah As Sakandari Ra telah menyebutkan di dalam kitab “Lathaif al minan” tentang biografi gurunya yaitu Sayyidi Abu Al Abbas Al Mursi, dan gurunya sayyidi Abu Al Hasan, dirinya berkata: “Sesungguhnya Syekh Abu Al Hasan As Syadzuliy telah berkata, bahwa: “Pada awal mulanya, saya merasa bimbang, apakah saya akan tinggal di sahara (padang pasir) untuk menyibukkan diri dengan ketaatan dan dzikir, ataukah saya kembali ke kota dan perkampungan untuk bershuhbah dengan para ulama dan orang-orang pilihan?.

Kemudian disebutkan kepada diriku tentang seorang wali yang berada pada puncak gunung, kemudian saya pun mendatanginya pada malam hari, kemudian terhentak di dalam hati saya bahwa saya tidak akan menghadap kepadanya pada waktu sekarang ini.

Lalu saya pun mendengarkan suara dari dalam gua yang berkata: ” Ya Allah Swt, sebagian kaum memohon kepada Engkau agar Engkau tundukkan makhlukMu kepada mereka, maka Engkaupun tundukkan makhlukMu untuknya, dan kemudian mereka pun ridha dengan hal ini.

Wahai Allah Swt, saya memohon kepada Engkau agar semua makhluk berpaling dariku, sehingga saya tidak memiliki tempat kembali kecuali hanya kepadaMu”, kemudian saya pun bertanya di dalam benak: dari lautan manakah Syekh ini mengambilnya (doa ini)? kemudian keesokan harinya saya masuk ke gua dan saya pun merasa ketakutan dengan kewibawaannya.

Lalu saya pun berkata kepadanya: “Wahai tuanku, bagaimanakah kabar anda? Kemudian dia menjawab kepadaku: “Saya mengadu kepada Allah Swt tentang dinginnya keridhaan (terhadap qodho dan taqdir Allah Swt) dan rasa berpasrah diri, sebagaimana kamu mengadu tentang panasnya mengatur dan memilih”.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid