CEO Freeport McMoran Richard Adkerson (ketiga kiri) bersama Direktur Utama Inalum Budi Gunadi (ketiga kanan) melakukan penandatangan Head of Agreement (HoA) dalam rangka pengambilalihan saham PT Freeport Indonesia Perjanjian awal berupa Head of Agreement (HoA) disaksikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (12/7). Pemerintah Indonesia melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) merogoh kocek US$3,85 miliar atau setara Rp55 triliun (asumsi kurs Rp14.400 per dolar AS) untuk menggenggam 51 persen saham PT Freeport Indonesia. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Perusahaan tambang Rio Tinto, dalam informasi yang disampaikannya, menyebut perjanjian antara PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) bersifat tidak mengikat.

Rio Tinto sendiri telah melaporkan kesepakatan itu kepada otoritas bursa saham London dan Australia, mengingat perusahaan yang berbasis di Inggris itu sahamnya memang terdaftar di Bursa London (London Stock Exchange/LSE) dan Australia Stox Exchange (ASX).

Dalam pernyataannya, Rio Tinto menjelaskan, perjanjian yang disepakati akan mengatur transaksi antara FCX dan Inalum, dalam hal pembelian saham tambahan di tambang Grasberg. Perjanjian itu juga mengatur kepemilikan dan operasi perusahaan di masa depan.

“Semua pihak telah berkomitmen akan menyetujui dan menandatangani perjanjian yang bersifat mengikat, sebelum akhir semester II 2018,” ungkap manajemen Rio Tinto dalam keterangan tertulis yang diterima Aktual, Jum’at (13/7).

Meski persyaratan telah disepakati dalam perjanjian itu, namun Rio Tinto menyatakan tidak ada kepastian bahwa transaksi akan rampung.

“Perjanjian final apapun masih harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah, regulator, dan otoritas,” ungkapnya.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia melalui PT Inalum, menandatangani perjanjian awal atau Head of Agreement (HoA) dengan Freeport McMoran Inc (FCX) pada Kamis (12/7) kemarin. Perjanjian itu pada prinsipnya menyepakati pembelian 51% saham Freeport oleh Inalum.

Saham yang dibeli seharga USD 3,5 miliar itu, sebagian berasal dari hak partisipasi (participating interest) Rio Tinto sebesar 40% di PT Freeport Indonesia. Sisanya dibeli Inalum dari Indocopper, sehingga total harga pembelian menjadi USD 3,85 miliar.

“Inalum dan Freeport McMoran telah menandatangani perjanjian tidak mengikat terkait dengan masa depan kepemilikan saham tambang Grasberg, Papua. Head of agreement itu merinci penjualan seluruh saham Freeport Indonesia yang dimiliki Rio Tinto kepada Inalum senilai US 3,5 miliar.” tulis Rio Tinto.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan