Serang, Aktual.com – Sebuah sekte di Serang, Banten, yang menamakan dirinya Kerjaan Ubur-ubur tidak diperbolehkan beraktivitas oleh pihak kepolisian lantaran dianggap sebagai sebuah aliran sesat dan meresahkan warga sekitar.

Larangan ini diungkapkan oleh Kapolres Serang, AKBP Komarudin kepada pasangan suami istri yang bernama Rudi dan Aisyah, yang membidani Kerajaan Ubur-ubur di Serang.

Komarudin menegaskan, telah memerintahkan kepada Aisyah dan pengikutnya menghentikan seluruh aktivitas yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

“Kami sudah memerintahkan mereka untuk menghentikan dahulu aktivitas apa pun di sini,” tegas Komarudin.

Polisi juga sudah meminta pengikut Kerajaan Ubur-ubur yang berada di kediaman Rudi dan Aisyah Tusalamah Baiduri Intani untuk kembali ke rumahnya masing-masing.

“Bahasanya itu anak (pengikut-red). Sudah perintahkan pulang ke tempat masing-masing,” kata Komarudin.

Dikatakan Komarudin, polisi mengamankan sejumlah dokumen untuk mendalami ajaran tersebut untuk memastikan ada tidaknya unsur pidana.

“Tidak kita tahan, tapi kita akan proses, apakah ini masuk dalam penistaan agama atau tidak, karena banyak video-video dia yang beredar di medsos,” terangnya.

Sebelumnya, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang telah mendatangi kediaman Rudi dan Aisyah Tusalamah Baiduri Intani pada Senin (13/8) kemarin.

Disambut Aisyah Tusalamah dan para pengikutnya dan sempat diadakan dialog. Namun dalam prosesnya, dialog tersebut sempat memanas.

Bahkan pengurus MUI Kota Serang memutuskan meninggalkan rumah pasutri ini lantaran situasi sudah tidak kondusif. Situasi kembali kondusif ketika Kapolres Serang Kota AKBP Komarudin beserta puluhan anggotanya mendatangi kediaman Aisyah.

Sekretaris MUI Kota Serang Amas Tadjuddin mengungkapkan, berdasarkan hasil dialog dengan Aisyah dapat disimpulkan, ajaran Kerajaan Ubur-ubur menyimpang dari Islam.

Contoh penyimpangannya, Aisyah mempercayai Nabi Muhammad berjenis kelamin perempuan dan Kakbah bukan kiblat salat, melainkan hanya tempat pemujaan nabi.

“Hajar Aswad kenapa diciumi orang banyak karena bentuknya mirip kelamin wanita,” jelas Amas.

Aisyah juga yakin telah menerima amanah dari Ratu Kidul untuk mencairkan uang dari bank di luar negeri dan Indonesia. Amanah itu didapatkan dari hasil menggali Alquran dan wangsit.

“Saat kami luruskan keyakinan Ibu Aisyah yang sesat itu, dia marah-marah emosi dan menjerit jerit mengusir kami,” ucap Amas.

Karena itulah, Amas menyimpulkan Aisyah bukan seorang muslim. Terlebih, Aisyah mengaku sebagai penganut Sunda Wiwitan.

“Islam ternodai kalau seperti itu modelnya. Dia selalu mengatasnamakan Qur’an dan lain-lain,” kata Amas.

Selain itu, MUI Kota Serang menemukan 12 orang pengikut Kerajaan Ubur-ubur. Mereka, yang menyebut dirinya sebagai anak batin dari Aisyah, berasal dari berbagai wilayah, mulai dari Cilegon, Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Amas menyarankan Aisyah dan pengikutnya bertaubat lantaran ajarannya telah menyimpang dari ajaran Islam.

“Perbedaan keyakinan dan agama sah-sah saja. Sepanjang tidak mencampuradukkan keyakinan. Sedangkan mereka menggunakan Alquran untuk memperoleh dokumen gaib,” beber Amas.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan